Oleh: Furqan MawardiWakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Mamuju
November, bulan yang kita kenang sebagai Bulan Guru Nasional, adalah momen untuk menghargai dan merefleksikan kembali peran sentral para pendidik dalam membentuk karakter bangsa. Setiap tahun, Hari Guru Nasional mengingatkan kita akan besarnya jasa guru. Namun, sudahkah kita memahami arti sejati dari peran mereka?
Jika kita membayangkan pilar, kita akan melihat struktur kokoh yang menopang bangunan. Begitu pula dengan guru, mereka adalah pilar utama yang menopang masa depan bangsa. Tanpa mereka, pendidikan akan runtuh, generasi penerus kehilangan arah, dan impian menjadi negara maju akan sirna.
Pendidikan sebagai Pondasi Bangsa
Pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu pengetahuan, tetapi fondasi yang menopang berbagai aspek kehidupan berbangsa. Pendidikan membentuk karakter individu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan memastikan keberlanjutan peradaban. Tanpa pendidikan yang kuat, sebuah bangsa akan kehilangan arah dan potensinya.
Dalam hal ini, guru berperan sebagai penjaga fondasi tersebut. Mereka tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai moral, etika, dan kebangsaan kepada anak didik. Guru membimbing siswa untuk berpikir kritis, menyaring informasi, dan membangun karakter yang kuat, menciptakan generasi yang mampu menjawab tantangan global.
Bayangkan, setiap hari guru berdiri di depan kelas dengan dedikasi tinggi, memberikan inspirasi dan motivasi. Mereka tidak hanya mengajarkan pelajaran akademik tetapi juga menjadi teladan, membentuk pribadi siswa yang berkarakter.
Pengorbanan yang Tak Terlihat
Namun, menjadi guru bukanlah pekerjaan mudah. Banyak di antara mereka bekerja dengan keterbatasan fasilitas, penghargaan yang minim, dan beban kerja yang berat. Guru tidak hanya berperan di ruang kelas, tetapi juga mendampingi siswa dalam menghadapi masalah pribadi dan kesulitan belajar.
Di tengah kemajuan teknologi dan arus informasi yang begitu cepat, peran guru tetap relevan. Mereka mengajarkan cara berpikir bijak, bukan sekadar menerima informasi, tetapi juga memilah dan memahami nilai di baliknya.
Menjaga Martabat Guru
Sayangnya, penghargaan terhadap guru di banyak tempat masih jauh dari cukup. Masih banyak guru yang menerima upah tidak sebanding dengan beban kerja, fasilitas pendidikan yang terbatas, dan kurangnya pengakuan atas kontribusi mereka.
Sebagai bangsa yang beradab, kita harus menjaga martabat guru dengan memberikan dukungan, penghormatan, dan penghargaan yang layak. Mendidik adalah pekerjaan mulia yang memerlukan kesabaran, dedikasi, dan keikhlasan. Namun, guru juga manusia yang membutuhkan kesejahteraan untuk dapat terus memberikan yang terbaik.
Refleksi untuk Masa Depan
Hari Guru Nasional adalah waktu yang tepat untuk merenungkan sejauh mana kita menghargai peran guru. Apakah kita sudah memberikan dukungan yang cukup bagi mereka untuk menjalankan tugas mulia ini?
Sebagai pilar utama bangsa, guru adalah penggerak perubahan dan penjaga semangat masa depan. Untuk itu, mari kita memberikan apresiasi tulus, dukungan nyata, dan penghormatan yang pantas kepada mereka. Sebab, bangsa yang menghormati gurunya adalah bangsa yang akan terus maju dan berkembang.
Di bulan penuh makna ini, mari kita syukuri kehadiran guru dalam hidup kita. Semoga mereka selalu mendapat tempat yang layak di hati masyarakat, karena dari tangan mereka lahir generasi penerus yang membawa bangsa ini ke masa depan yang lebih baik. (*)