MAMUJU, MASALEMBO.ID – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) resmi menutup program pemagangan 2024 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), yang berlangsung selama lima bulan sejak Mei 2024.
Kepala Disnaker Sulbar, Andi Farid Amri, mengungkapkan bahwa program pemagangan Sulbar tahun ini melibatkan 27 perusahaan yang tersebar di berbagai daerah se-Sulbar dan diikuti oleh 179 peserta, mayoritas dari kalangan anak muda usia produktif.
“Alhamdulillah, sesuai dengan harapan kami, sekitar 70 persen peserta magang diterima di perusahaan tempat mereka magang. Sebagaimana arahan Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, kami berharap jumlah peserta dan perusahaan yang terlibat tahun depan bisa lebih banyak, agar tugas kami untuk mengurangi pengangguran di Sulbar dapat tercapai,” kata Andi Farid Amri.
Ia menambahkan bahwa evaluasi program pemagangan ke depannya akan lebih berfokus pada peningkatan jumlah perusahaan yang berpartisipasi serta penambahan peserta magang.
“Saat ini program masih diikuti oleh 27 perusahaan. Kami berharap ke depan lebih banyak perusahaan yang bisa menerima peserta magang, sehingga serapan tenaga kerja di Sulbar meningkat. Selama pemagangan dari Mei hingga Oktober ini, Alhamdulillah, tidak ada kecelakaan kerja yang menimpa peserta,” ujarnya.
Andi Farid Amri juga menjelaskan bahwa minat terhadap program pemagangan cukup besar, dengan jumlah pendaftar mencapai sekitar 2.600 orang, namun Kemenaker hanya menyediakan kuota untuk 179 peserta.
“Harapannya, di masa mendatang kuota dari Kemenaker bisa lebih banyak. Bagi peserta yang sudah diterima di perusahaan, jaga kepercayaan yang diberikan, bekerja dengan maksimal, dan berikan motivasi kepada teman-teman lain agar terus meningkatkan kompetensi,” tutupnya.
General Manager (GM) PT Manakarra Unggul Lestari (MUL), Muhammad Dahlan, mengaku sangat terbantu dengan adanya program pemagangan di Sulbar. Ia menyebut program ini memberikan keleluasaan bagi perusahaan dalam menilai calon pekerja sebelum melakukan perekrutan.
“Selama masa magang, Disnaker yang membiayai, jadi kami sangat terbantu karena bisa menilai kualitas pekerjaan sebelum memberikan gaji. Biasanya, kami langsung menerima pekerja tanpa tahu kualitasnya,” kata Muhammad Dahlan.
Ia berharap program pemagangan Sulbar dapat diadakan setiap tahun, memberi kesempatan bagi anak-anak usia produktif yang baru menyelesaikan kuliah untuk masuk ke dunia kerja, dan memberikan perusahaan kesempatan memilih pekerja sesuai kebutuhan.
“Alhamdulillah, tahun ini kami merekrut 10 orang peserta magang. Kualitas mereka sangat mumpuni untuk mengisi posisi yang kosong di perusahaan,” pungkasnya. (Ril/Har)