MAJENE, MASALEMBO.ID – Alat musik tradisional bernama calong, adalah salah satu warisan budaya di Sulawesi Barat yang patut dibanggakan. Hal ini merupakan bukti dengan kekayaan budaya dan tradisi yang beragam, mencerminkan identitas unik masyarakat Mandar.
Alat musik calong bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Mandar, mencerminkan nilai-nilai, jati diri dan tradisi yang diwariskan secara turun temurun.
Calong memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bentuk, bahan, maupun cara memainkannya hingga perannya yang signifikan dalam berbagai upacara adat dan acara budaya masyarakat Mandar, yang membuatnya tetap relevan hingga saat ini.
Keunikan alat musik calong tidak hanya terletak pada suara khasnya, tetapi juga pada bahan dan proses pembuatan dari buah kelapa tua yang dipotong di kedua ujungnya untuk membentuk ruang resonansi. Setelah bagian dalam kelapa dikosongkan, sebuah bilah bambu dipasang dan diikatkan dengan tali sehingga dapat menghasilkan bunyi ketika dipukul dengan suara merdu yang unik, dan menjadikannya alat musik istimewa dalam budaya Mandar.
Seperti dimainkan para Siswa-siswi Kelas X Madrasah Aliyah Negari (MAN) 1 Majene yang dipimpin seorang siswi bernama Nilam Murjani Hafid sebagai konduktor dengan lagu Mandar berjudul Mesa Kanne dan Soro-soroni Sau Karacing yang dibawakan siswi bernama Umni Nur Faiqah pada Pestival Seni Calong dan Pembekalan Akhir Siswa Kelas XII MAN 1 Majene dengan tema Harmoni Tradisi Langkah Baru di halaman MAN 1 Majene, Jumat malam (09/05/2025).
Festival Seni Calong ini digagas Kepala MAN 1 Majene Yusbar untuk menciptakan inovasi yang berbeda pada setiap pembekalan akhir siswa kelas XII MAN 1 Majene. “Selama kepemimpinan kami, mulai 2019 sampai pembekalan akhir siswa angkatan 45 ini belum ada kegiatan yang sama, dan akan menjadi kenangan bagi siswa-siswi yang akan menuju ke tingkat lebih tinggi,” paparnya.
Yusbar mengucap selamat kepada para lulusan siswa siswi angkatan 45 atas prestasi yang telah dicapai dan berpesan untuk terus mengembangkan potensi diri dan melanjutkan perjalanan pendidikan dengan semangat dan tekad yang kuat.
“Tetaplah mengembangkan potensi diri perjalanan tidak terhenti sampai disini saja, kami juga menunggu berita gembira yang disampaikan para alumni, bahwa pak kami sudah berada dan sukses berkat Do’a orang tua bapak dan ibu guru semua,” pesannya.
Hadir pada festival, Kepala Kanwil Kemenag Majene, Kabid Pendidikan Madrasah, Kepala Disbudpar Majene, Ketua Komite MAN 1 Majene, Kepala MIN 1 Polman, para orang tua siswa serta para undangan lainnya. (ahn)