SUMENEP, MASALEMBO.ID- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Wiraraja kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan melalui aksi pengabdian kepada masyarakat. Dalam rangkaian kegiatan Engineering Week (EW) 2024, BEM FT menginisiasi kegiatan penanaman 1.000 mangrove sebagai bentuk nyata kontribusi mereka untuk mendukung kelestarian lingkungan di kawasan pesisir.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Padike, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, bekerja sama dengan Pemerintah Desa Padike. Lebih dari 100 mahasiswa Fakultas Teknik turut serta dalam acara tersebut, bersemangat menanam mangrove demi masa depan lingkungan yang lebih hijau dan lestari.
Penanaman ini tidak hanya berhenti pada aksi menanam saja, tetapi juga mencakup sosialisasi dan pembinaan kepada warga setempat mengenai cara merawat mangrove hingga tumbuh besar. Dengan demikian, tujuan utama kegiatan ini—yaitu melindungi pesisir dari ancaman abrasi dan kerusakan lingkungan—dapat tercapai.
Ketua BEM FT 2024, Sholahuddin Ayyubi, menjelaskan bahwa gagasan ini lahir dari hasil survei yang dilakukan BEM bersama penduduk lokal. Survei tersebut menunjukkan bahwa masyarakat pesisir kurang menyadari pentingnya keberadaan mangrove untuk mencegah terkikisnya bibir pantai akibat gelombang laut. Oleh sebab itu, BEM FT memutuskan untuk memilih Desa Padike sebagai lokasi penanaman mangrove ini.
“Selama ini banyak masyarakat pesisir pantai masih belum banyak memahami pentingnya mangrove dari terkikisnya bibir pantai,” ungkapnya
“Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat menjaga pantai, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya mangrove bagi ekosistem.” tambahnya.
Selain dari pihak BEM FT, kegiatan ini juga mendapatkan sambutan positif dari pemerintah setempat. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Padike, Abd Rosyid, menyampaikan rasa bangganya atas inisiatif yang diambil oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Wiraraja ini.
Ia berharap kegiatan tersebut membawa manfaat jangka panjang bagi desa, khususnya dalam mencegah abrasi pantai yang semakin meningkat.
Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mendukung dan menjaga keberlanjutan program ini dengan sebaik-baiknya, sehingga mangrove yang sudah ditanam bisa tumbuh dengan baik dan memberikan dampak positif bagi lingkungan pesisir Desa Padike.
“Kami selalu terbuka apabila ada mahasiswa melaksanakan kegiatan di desa kami, apalagi penanaman mangrove ini punya manfaat jangka panjang,” ujar Abd Rosyid.
Melalui kegiatan ini, BEM FT berharap dapat memberi kontribusi nyata dalam upaya pelestarian alam sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. Selain menjadi solusi dalam mengurangi abrasi pantai, penanaman mangrove ini juga diharapkan menjadi awal dari langkah-langkah lanjutan dalam pelestarian ekosistem pesisir di Kabupaten Sumenep.
Engineering Week 2024 di Universitas Wiraraja menjadi lebih dari sekadar ajang kegiatan mahasiswa, tetapi juga ruang untuk berkontribusi secara nyata kepada masyarakat. Melalui aksi seperti ini, BEM FT menunjukkan bahwa mahasiswa bisa menjadi agen perubahan yang peduli pada lingkungan dan masyarakat. (TH)