MAMUJU, MASALEMBO.ID – Region Manager Retail Sales Sulawesi PT Pertamina Patra Niaga, I Gusti Bagus Suteja, menyatakan bahwa mulai 1 Februari 2025, agen dan pangkalan akan menghentikan pelayanan kepada pengecer LPG 3 Kg. Kebijakan ini diterapkan untuk memastikan penyaluran LPG 3 Kg lebih tepat sasaran dan dapat terdata dengan baik hingga ke konsumen akhir.
Para pengecer diberikan kesempatan untuk beralih menjadi pangkalan LPG 3 Kg dengan persyaratan melampirkan NIB atau surat keterangan usaha. “Kami himbau bahwa mulai 1 Februari 2025, baik agen maupun pangkalan tidak lagi melayani pengecer,” tegas Suteja dalam rilis yang diterima pada Kamis (30/1/2025).
Sebelumnya, pada 29 Januari 2025, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melakukan peninjauan lapangan ke beberapa pangkalan di seluruh wilayah Sulawesi, meliputi Sulselbar, Sulteng, Sulutgo, hingga Sultra. Peninjauan ini bertujuan memastikan ketersediaan LPG 3 Kg selama libur panjang Hari Raya Imlek dan Isra Mi’raj.
I Gusti menjelaskan bahwa tujuan peninjauan ini tidak hanya memastikan kondisi pangkalan yang kondusif dan ketersediaan stok yang aman, tetapi juga memastikan penyaluran LPG 3 Kg tepat sasaran untuk rumah tangga, usaha mikro, petani, dan nelayan. Pertamina telah menyiapkan 31.560 pangkalan yang tersebar di 6 provinsi dan 8.632 desa/kelurahan di seluruh Sulawesi.
“Kami memastikan masyarakat dapat memperoleh LPG 3 kg sesuai HET yang ditetapkan Pemda di seluruh Pangkalan Resmi Pertamina,” ujar I Gusti.
Untuk menjaga ketersediaan stok selama libur panjang, Pertamina Patra Niaga Sulawesi telah menyalurkan 2,3 juta tabung ke seluruh wilayah selama periode 25 hingga 29 Januari 2025 untuk 6 provinsi di Sulawesi.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau agen dan pangkalan LPG 3 Kg. “Pertamina secara rutin akan melakukan sidak dan memastikan pengecer sudah tidak dilayani lagi. Kami akan menindak tegas agen atau pangkalan yang menyalahi ketentuan ini,” tegasnya.
Fahrougi menambahkan bahwa Pertamina melalui agen akan melakukan monitoring subsidi tepat ke pangkalan untuk memastikan 100% pendistribusian langsung ke konsumen akhir. Masyarakat yang menemukan harga tidak wajar atau memerlukan informasi produk dapat menghubungi Pertamina Call Center 135. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui media sosial resmi @ptpertaminapatraniaga atau @mypertamina. (Ril/Al)