Lomba Desa Cantik 2025, Desa Palipi Soreang Lakukan Pertemuan Dengan BPS

Pemdes Palipi Soreang menggelar pertemuan dengan BPS Majene di Aula Kantor Desa Palipi Soreang.

MAJENE, MASALEMBO.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Palipi Soreang Kecamatan Banggae patut diapresiasi dengan segala program yang dilaksanakan.

Pemdes Palipi Soreang yang dipimpin Najib Muchdar sebagai Plt Kepala Desa Palipi Soreang ini sangat antusias untuk menembus 5 besar tingkat nasional pada lomba Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majene 2025.

Najib menuturkan, Desa palipi Soreang sebagai salah satu desa di Kabupaten Majene yang terpilih untuk menjadi peserta lomba Desa Cantik BPS tingkat Provinsi Sulawesi Barat yang akan digelar pada Juli 2025.

Baca Juga  Komisi II Bahas Tindaklanjut LKPj 2024

“Kami telah melakukan rapat bersama seluruh agen statistik di wilayah Desa Palipi Soreang untuk kegiatan pembinaan pekan depan, dan pertemuan ini dihadiri para Mahasiswa Unsulbar sebagai agen pojok statistik, Bhabinkamtibmas, serta sejumlah tokoh masyarakat,” tutur Najib, Kamis (08/05/2025).

Baca Juga  Nasabah Laporkan FIF Cabang Mamuju atas Dugaan Perampasan Motor dan Pemerasan

Statistisi Ahli Pratama BPS Kabupaten Majene Fachruddin Mansyur menguraikan, program desa cantik merupakan salah satu program yang dilaksanakan BPS Majene untuk meningkatkan literasi dan pemahaman statistik di tingkat desa, agar pemerintah desa mampu memanfaatkan data secara optimal untuk perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

“Program pembinaan Desa Cantik tentu diharapkan mampu memperbaiki tata kelola data desa menjadi lebih terstruktur dan terintegrasi agar berbagai persoalan yang timbul dan potensi desa bisa tergambar dengan jelas,” ulasnya.

Baca Juga  Kasi Penkum Kejati Sulbar: Sekda Majene Diminta Keterangan Terkait APBD 2023

Dikemukakan, program desa cantik juga memberikan pelajaran untuk peningkatan kualitas pengelolaan data statistik di desa, mulai dari pemutakhiran data penduduk, infrastruktur, hingga fasilitas pendidikan dan kesehatan.

“Selain itu data yang dikelola dengan baik dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk perencanaan pembangunan,” jelasnya. (ahn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *