15 Desa di Sumenep Jadi Fokus Penanganan Stunting 2025

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, drg. Ellya Fardasah (Foto: Thofu)

SUMENEP, MASALEMBO.ID– Pemerintah Kabupaten Sumenep menetapkan 15 desa yang tersebar di 11 kecamatan sebagai lokus penanganan stunting untuk tahun 2025. Penetapan tersebut diumumkan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, drg. Ellya Fardasah, Senin (20/1/2025).

“Penetapan ini menjadi pekerjaan rumah (PR) baru bagi kami untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan upaya pencegahan di desa-desa tersebut,” ujar drg. Ellya.

Upaya pengentasan stunting menjadi salah satu prioritas utama Dinkes P2KB Sumenep. Beberapa langkah strategis telah dirancang, seperti pemberian makanan tambahan (PMT) melalui puskesmas setempat dan optimalisasi kegiatan posyandu binaan.

“Fokus kami adalah menuntaskan kasus stunting ini secepat mungkin, sehingga kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak, dapat terus meningkat,” tambahnya.

Baca Juga  Ketua KPU Sumenep: Ramadan Momentum Perkuat Persatuan dan Demokrasi

Menurut drg. Ellya, desa-desa yang ditetapkan sebagai lokus stunting dipilih berdasarkan hasil penelitian tahun sebelumnya. Pemilihan tersebut juga melibatkan konsultan stunting dari provinsi dan didasarkan pada angka prevalensi stunting di masing-masing desa.

Perkembangan Angka Stunting di Sumenep

Kabupaten Sumenep telah menunjukkan progres signifikan dalam menurunkan angka prevalensi stunting. Pada tahun 2021, angka prevalensi stunting mencapai 29 persen. Angka ini berhasil turun menjadi 21,6 persen pada tahun 2022, kemudian kembali menurun menjadi 16,7 persen pada tahun 2023.

“Tahun ini (2024) kami menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen. Namun, hasil pastinya masih menunggu data resmi dari kementerian,” jelas drg. Ellya, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Kesehatan Masyarakat di Dinkes Sumenep.

Baca Juga  UNIBA Madura Hadirkan Keberkahan Ramadan Lewat Program Pengabdian Masyarakat

Daftar Desa Lokus Stunting Tahun 2025

Sebanyak 15 desa yang menjadi prioritas penanganan stunting di tahun 2025 adalah:

  1. Kecamatan Pasongsongan: Desa Pakamban Laok dan Desa Pakamban Daya
  2. Kecamatan Guluk-Guluk: Desa Pananggungan dan Desa Payudan Karangsokon
  3. Kecamatan Pragaan: Desa Prancak dan Desa Lebeng Barat
  4. Kecamatan Ambunten: Desa Tambakung Ares dan Desa Campor Timur
  5. Kecamatan Batang-Batang: Desa Banuaju Timur
  6. Kecamatan Rubaru: Desa Duko
  7. Kecamatan Saronggi: Desa Nambakor
  8. Kecamatan Dungkek: Desa Lapa Taman
  9. Kecamatan Ra’as: Desa Karang Nangka
  10. Kecamatan Nonggunong: Desa Sukorami Pesisir
  11. Kecamatan Giligenting: Desa Bringsang

Program dan Kolaborasi

Dinkes P2KB Sumenep optimistis bahwa dengan kerja sama berbagai pihak, target penurunan stunting dapat tercapai. Program-program yang melibatkan puskesmas, posyandu, serta partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan.

Baca Juga  Satnarkoba Polres Majene Amankan 7 Tersangka Narkoba, Iptu Japaruddin: Dua Diduga Jaringan Lintas Provinsi

“Dengan langkah yang telah disusun dan dukungan dari semua elemen, kami berharap angka stunting terus menurun dan tidak ada lagi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi,” tegas drg. Ellya.

Penanganan stunting di Kabupaten Sumenep tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga mencakup edukasi masyarakat mengenai pola asuh, sanitasi, serta gizi seimbang. Dengan langkah ini, diharapkan generasi masa depan di Sumenep tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan produktif.

Melalui fokus pada 15 desa tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap dapat menciptakan perubahan positif dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak di wilayahnya. (Red/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *