Pemkab Sumenep Perkuat Transparansi dengan Penandatanganan MCP

Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo saat menyaksikan penandatanganan MCP di Kantor Pemkab setempat. (Foto: Istimewa/Masalembo.id)

SUMENEP, MASLEMBO.ID– Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengambil langkah konkret dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan melalui penandatanganan target capaian Monitoring Control for Prevention (MCP) pada Rabu, 5 Maret 2025.

Penandatanganan ini melibatkan delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Bappeda, Sekretariat DPRD, DPMPTSP, Dinas Kesehatan, Disdukcapil, Dinas Pendidikan, Dinas PUTR, serta RSUD dr. H. Moh. Anwar. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan internal, mencegah potensi penyalahgunaan wewenang, serta memastikan setiap kebijakan dan program berjalan sesuai prinsip good governance.

Dalam sambutannya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan bahwa pembangunan daerah yang berkelanjutan harus didukung oleh birokrasi yang sehat dan akuntabel. Keberadaan birokrasi dalam pemerintahan, menurutnya, bukan sekadar administrasi, melainkan instrumen utama dalam mempercepat pemenuhan hak-hak demokratis masyarakat.

Baca Juga  Pemkab Sumenep Fokus Rampungkan Jalan Poros Pulau Kangean, Capai 70 Persen

“Penandatanganan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan yang good and clean governance, sehingga kegiatan yang dilakukan jajaran pemerintah daerah sesuai peraturan perundang-undangan,” ujar Achmad Fauzi di Kantor Bupati Sumenep.

Komitmen Pencegahan Korupsi

Salah satu tantangan utama dalam birokrasi adalah potensi deviasi atau penyalahgunaan kekuasaan yang dapat menghambat efektivitas pemerintahan. Oleh karena itu, Achmad Fauzi menegaskan bahwa Pemkab Sumenep berkomitmen untuk membangun sistem pencegahan yang kuat guna meminimalkan celah korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

Baca Juga  Pemkab Sumenep Lanjutkan Renovasi 150 Rumah Tidak Layak Huni pada 2025

Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep, ia menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar OPD untuk menciptakan pemerintahan yang lebih transparan. Menurutnya, target capaian MCP yang optimal akan menjadi indikator nyata dari komitmen daerah dalam mencegah praktik korupsi.

“MCP yang memenuhi target pencapaiannya merupakan bukti bahwa pemerintah daerah berkomitmen dalam rangka mencegah korupsi,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya semangat gotong royong dalam tata kelola pemerintahan. Bukan hanya tentang strategi dalam mencapai target MCP, tetapi juga tentang bagaimana setiap OPD memastikan bahwa laporan dan indikator yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan standar yang telah ditetapkan.

Baca Juga  Mahasiswa dan Dosen Harus Berperan Aktif Sukseskan Hilirisasi, Ini Tiga Tipsnya!

Transparansi dan Akuntabilitas sebagai Prioritas

Achmad Fauzi berharap agar seluruh pimpinan OPD dapat memenuhi data MCP tepat waktu, sehingga capaian MCP Kabupaten Sumenep dapat meningkat dibanding tahun sebelumnya. Ia menekankan bahwa peningkatan MCP tidak hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan efektivitas, transparansi, serta sistem pengawasan yang lebih kuat di internal pemerintahan.

“MCP harus meningkatkan transparansi serta memperkuat sistem pengawasan internal di jajaran Pemerintah Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.

Dengan adanya langkah strategis ini, Pemkab Sumenep semakin menunjukkan keseriusannya dalam membangun pemerintahan yang lebih profesional, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *