Langkah Disbudporapar Kabupaten Sumenep Melestarikan Seni dan Budaya Lokal

Kepala Disbudporapar Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Mohammad Iksan (Foto: TH)

SUMENEP, MASALEMBO.ID-Disbudporapar Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur telah menyiapkan beberapa langkah kebijakan untuk merealisasikan komitmennya dalam melestarikan seni dan budaya lokal.

Menurut Kepala Disbudporapar Kabupaten Sumenep memaparkan beberapa langkah-langkah kebijakan yang diambil dalam rangka melestarikan kebudayaan diantaranya melakukan monitoring berkala terhadap komunitas-komunitas kesenian.

“Saya sudah perintahkan kepada Kabid Kebudayaan, untuk melakukan pemantauan secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pelaku kesenian,” ungkapnya. Kamis 13/02/2025.

Dengan melihat langsung kegiatan pelaku kesenian, pihaknya dapat secara langsung mengukur aktivitas-aktivitas pelaku kesenian sebagai dasar dari ketika melakukan kebijakan pemberdayaan dan bagaimana program yang sudah dicanangkan untuk kesenian berjalan sesuai harapan.

Pemerintah juga memberikan apresiasi terhadap tokoh-tokoh kesenian, yang merupakan pesan bagi generasi penerus bahwa menjadi seniman merupakan profesi yang sangat dihargai dan dibutuhkan oleh negara. Sehingga muncul kepercayaan diri bagi para pemuda yang menggeluti kesenian.

Baca Juga  Dinas PUTR Sumenep Wujudkan Akses Air Bersih di 13 Desa Melalui Proyek Pengeboran

“Kami selalu memberikan penghargaan dan perhatian kepada tokoh-tokoh kesenian yang merupakan wujud kehadiran pemerintah,” jelasnya.

Upaya berikutnya yang akan dilakukan, adalah melibatkan kesenian dalam acara-acara resmi pemerintah. Termasuk, ketika penyambutan tamu jika terdapat kunjungan dari daerah lainnya ke Kabupaten Sumenep.

Bukan hanya itu, Disbudporapar pada setiap tahunnya selalu mengkolaborasikan kesenian pada setiap pagelaran kalender event pariwisata. Dengan begitu pelaku kesenian tidak kehilangan panggung dan terus bisa menampilkan karyanya.

“Kita selalu tampilkan dalam penyambutan tamu, seperti kegiatan Gala dinner kemaren, kita juga mempunyai kalender even yang tujuannya dalam kerangka berkomunikasi dan pemberdayaan kepada seniman, dengan melibatkan mereka,” terangnya.

Pihaknya juga meminta pelaku kesenian semisal tong-tong, tari Moang Sangkal dan beberapa komunitas kesenian lainnya untuk tampil di beberapa destinasi pariwisata.

Baca Juga  Darul Hasyim Fath: Reses Bukan Sekadar Formalitas, Tapi Jalan Pulang Anak Pulau

“Misalnya klenengan, tari kita tampilkan di Pendopo Agung Keraton Sumenep, dangdut di pantai lombang dan slopeng setiap minggu mereka tampil,” katanya.

Iksan menambahkan, langkah-langkah itu dilakukan sebagai wujud komitmen untuk melestarikan seni dan budaya yang merupakan warisan dari pendahulu. Kata dia, kesenian dan kebudayaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalan sebuah daerah dan harus diwariskan, secara turun-temurun untuk membentuk identitas.

“Ya kesenian dan kebudayaan kita buat beriringan dengan industri pariwisata, sehingga pelestarian dan pemberdayaan dapat dilakukan, memberdayakan senimannya dan tumbuhnya geliat ekonomi” tandasnya.

Membutuhkan Dana Hampir Rp 6, 1 Milliar

Berdasarkan kalender event Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Disbudporapar menurut Mohammad Iksan membutuhkan dana sekitar Rp 6,1 milliar untuk mendukung kalender event yang sudah dicanangkan, termasuk didalamnya melibatkan seni dan kebudayaan lokal Sumenep.

Namun saat ini ruang fiskal APBD Kabupaten Sumenep hanya menyanggupi sebesar Rp 3 milliar. Kendati begitu pihaknya akan berusaha melakukan upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan yang sudah dihitung, untuk kalender event.

Baca Juga  Sulbar Juara Nasional, 648 Koperasi Merah Putih Siap Diluncurkan Serentak di Mamasa dan Polman

“Dari sekitar 110 kalender event besaran anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 6,1 milliar. Tapi yang disiapkan APBD sekitar Rp 3 miliar, ini masih dibahas kembali semoga tidak ada refoucosing,” paparnya.

Terlepas dari itu semua Iksan berharap, segala upaya yang dilakukan dalam bidang kesenian dan kebudayaan dapat tersebar luaskan melalui event bukan hanya bagi masyarakat setempat. Tapi kepada para pengunjung yang datang ke Kabupaten Sumenep sehingga, identitas budaya yang dimiliki daerah tersebut diketahui publik masyarakat luas.

“Kemaren kita undang beberapa komunitas pelaku pariwisata dari luar daerah di antaranya dari Jogja, Solo dan Surabaya dengan harapan dapat ikut menampilkan kesenian Sumenep ditempat mereka,” tandasnya. (Red/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *