DKPP Sumenep Genjot Produktivitas Tanam Padi, Target 25 Ribu Hektare Diproyeksi Tercapai

Ilustrasi lahan pertanian (Foto: Masalembo.id)

SUMENEP, MASALEMBO.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep menunjukkan keyakinan tinggi dalam merealisasikan target tanam padi seluas 25.000 hektare pada tahun 2025. Optimisme ini bukan tanpa dasar, mengingat hingga pertengahan Juni, capaian tanam sudah menembus angka sekitar 83 persen dari target total.

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari kolaborasi erat antara petani, penyuluh, dan institusi pemerintah. Ia menyebut semangat gotong royong dalam mengelola pertanian di Sumenep sebagai kekuatan utama dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan daerah.

“Ini bukan semata karena perintah administrasi, tapi juga karena kesadaran kolektif masyarakat tani akan pentingnya swasembada pangan. Alhamdulillah, sampai pertengahan tahun ini kami sudah sangat dekat dengan target,” ungkapnya Selasa 26/06.

Baca Juga  Kehadiran Tambang Pasir di Desa Karossa Picu Konflik Horizontal, Satu Orang Warga Dibacok

Secara teknis, DKPP membagi target tanam ke dalam capaian bulanan. Pada bulan Mei 2025, seluas 2.606 hektare lahan padi berhasil ditanami sesuai proyeksi. Sementara itu, bulan Juni ditargetkan menanam padi di lahan seluas 1.400 hektare, dan sejauh ini telah terealisasi 1.300 hektare. Pencapaian ini dipandang sebagai bukti efektivitas strategi DKPP dalam menyikapi perubahan musim dan pola tanam petani.

Musim kemarau tahun ini disebut cukup bersahabat karena masih tersisa cadangan air yang memungkinkan petani untuk tetap berproduksi. Chainur menyebut kondisi ini sebagai musim kewujudan, yang ditandai dengan kesadaran tinggi petani untuk tidak menyia-nyiakan lahan yang dimiliki. Bahkan, dalam banyak kasus, petani mampu menanam dua kali dalam satu musim, berkat pengelolaan air dan pendampingan intensif dari penyuluh pertanian.

Baca Juga  Sulbar Raih Peringkat Kedua Digitalisasi Sistem Pembayaran se-Sulawesi

“Yang penting adalah bagaimana petani tetap aktif dan pemerintah hadir dengan strategi yang tepat. Tidak boleh ada lahan menganggur. Semua dimanfaatkan secara maksimal,” tegasnya.

Pendekatan DKPP tidak hanya mengandalkan imbauan, tetapi juga praktik langsung di lapangan. Sebanyak 149 penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang tersebar di seluruh kecamatan di Sumenep terus bekerja secara simultan mendampingi petani, dari masa pengolahan tanah hingga musim panen. Para PPL juga rutin mengadakan pertemuan dengan kelompok tani untuk meninjau capaian dan membahas kendala yang dihadapi.

Bagi DKPP, target 25 ribu hektare bukan sekadar angka, melainkan bagian dari arah kebijakan strategis yang sejalan dengan program nasional ketahanan pangan. Setiap angka di dalamnya merupakan hasil kerja bersama, bukan semata pencapaian birokratis.

Baca Juga  Komisi II DPRD Sulbar Bersama OPD Pemprov Sulbar Lanjutkan Pembahasan Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024

“Kami jadikan target dari pusat sebagai arah kompas. Tim di lapangan bergerak berdasarkan itu, dan syukur alhamdulillah, kami diterima dengan baik oleh petani,” lanjutnya.

Untuk memastikan sisa target dapat dicapai sepenuhnya, DKPP telah menyiapkan strategi percepatan, terutama saat musim hujan kembali datang. Momentum tersebut akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendorong produktivitas padi di sisa tahun 2025.

“Dengan pendekatan terintegrasi dan semangat kolaboratif, kami yakin target bisa dituntaskan. Ini bagian dari misi besar kita bersama dalam membangun ketahanan pangan yang kokoh dari daerah,” pungkasnya. (Red/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *