MAJENE, MASALEMBO.ID – Koperasi desa Merah Putih untuk memperkuat swasembada pangan, pemerataan ekonomi dan menjadikan desa sebagai pilar pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Koperasi Merah Putih akan menyediakan sejumlah layanan, seperti sembako murah, simpan pinjam, klinik desa, cold storage, dan logistik.
Untuk itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Palipi Soreang Kecamatan Banggae melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa Palipi Soreang di Aula Kantor Desa Palipi Soreang, Rabu (07/05/2025).
Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Majene Sudirman. Ia menjelaskan Koperasi Merah Putih adalah koperasi yang dibentuk di tingkat desa atau kelurahan sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
“Tujuannya ini untuk mempercepat penguatan ekonomi desa melalui usaha kolektif berbasis kebutuhan lokal, seperti simpan pinjam, logistik, atau klinik desa,” ulasnya.
Ia mengemukakan, akan terus berupaya merampungkan pembentukan Koperasi Merah Putih seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Majene pada Mei 2025. “Untuk saat ini, pembentukan Koperasi Merah Putih di Majene sudah mencapai 50 persen dari 62 desa dan 20 kelurahan,” sebutnya.
Hal ini lanjutnya, merupakan intruksi Gubernur Sulawesi Barat kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. “Pembentukan Koperasi Merah Putih ini didukung sebanyak 13 Kementerian, untuk pemerataan perekonomian di daerah, yang dimotori Kementerian Desa dan Kementerian Perdagangan,” ujarnya.
Ia menuturkan, Koperasi Merah Putih tidak akan mematikan usaha kelompok masyarakat, melainkan dapat bekerjasama koperasi desa. “Koperasi desa ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa,” bebernya.
Ia menyatakan, pengelolaan koperasi desa masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis). “Kita berharap Desa Palipi Soreang dapat mengembangkan potensi desa yang ada di wilayahnya, termasuk BUMDes-nya, kita juga berharap hubungan Pemdes dengan Dinas PMD dapat terus terjalin,” harapnya.
Sementara, Plt Kepala Desa Palipi Soreang Najib Muchdar menyampaikan, kesiapan dalam menjalankan program Koperasi Desa Merah Putih harus dimaksimalkan dan bukan perkara mudah, karena membutuhkan pengalaman serta profesionalitas tinggi.
“Kita harus melihat skop desa secara keseluruhan, karena yang masuk di koperasi desa tentu yang punya pengalaman di bidang perkoperasian,” paparnya.
Ia berharap, agar koperasi desa dapat berkembang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Artinya, koperasi desa nantinya akan dijalankan sumber daya manusia yang kompeten,” pungkasnya. (ahn)