Tuntut Pemecatan Dosen, Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Gelar Demonstrasi

Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep saat melakukan aksi demontrasi di halam kampusnya. (Foto: Istimewa/Masalembo.id)

SUMENEP, MASALEMBO.ID – Puluhan mahasiswa STKIP PGRI Sumenep menggelar aksi demonstrasi di depan kampus pada Selasa (25/3/2025). Mereka menuntut pemecatan seorang dosen bergelar doktor berinisial Mkh yang diduga terlibat dalam skandal asusila.

Aksi ini muncul sebagai respons atas laporan dari berbagai pihak, termasuk istri dosen tersebut, D, yang mengungkapkan bahwa suaminya telah berulang kali berselingkuh selama empat tahun pernikahan mereka.

“Anak umur satu tahun, ayahnya selingkuh. Anak umur dua tahun, selingkuhannya punya anak. Anak umur tiga tahun, ayahnya selingkuh lagi dengan orang yang berbeda,” ungkapnya, Senin (24/3).

Baca Juga  UNIBA Madura Siapkan Futsal Exhibition 2025, Wartawan dan Pegawai Perbankan Bakal Turut Bertanding

Menurut D., kampus STAIM, tempat Mkh juga mengajar, telah menonaktifkannya. Namun, STKIP PGRI Sumenep hingga kini belum mengambil langkah tegas. “Saya berharap predator seksual itu dikeluarkan dari kampus,” tegasnya.

Demonstrasi ini dimulai pukul 15.00 WIB, dipimpin oleh Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Moh. Nurul Hidayatullah, selaku koordinator lapangan. Dalam orasinya, ia menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan berhenti sampai ada keputusan konkret dari pihak kampus.

Baca Juga  BASARNAS Mamuju Berhasil Temukan Korban Terseret Arus Sungai di Sondoang-Kalukku

“Kami tidak hanya menuntut klarifikasi, tetapi tindakan nyata. STKIP PGRI Sumenep harus mencopot dan memecat dosen yang mencoreng nama baik kampus!” serunya.

“Kami tidak akan diam. Kami ingin kampus ini bersih dari dosen yang tidak bermoral. Jika pimpinan kampus tidak segera bertindak, kami akan melakukan aksi lebih besar,” imbuhnya lantang.

Tak lama berselang, para demonstran ditemui oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, M. Fauzi. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa keputusan dari pimpinan kampus akan diumumkan selambat-lambatnya pada Jumat, 28 Maret 2025.

Baca Juga  STKIP PGRI Sumenep Resmi Pecat Dosen Terkait Dugaan Kasus Asusila

“Jika tidak ada keputusan sampai hari tersebut, maka saya siap mundur dari jabatan saya,” tegas Fauzi.

Aksi ini menarik perhatian luas, terutama dari civitas akademika dan masyarakat sekitar. Para mahasiswa berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga ada keputusan tegas dari pihak kampus. (Red/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *