Tiga Hektar Lahan di Pulau Battoa Ludes Terbakar

Tampak api membakar dedaun belukar di kawasan kebun warga pulau Bottoa, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. (Foto: Asrianto)

POLEWALI, MASALEMBO.ID – Kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Sulawesi Barat. Kali ini, api melalap kawasan kebun dan semak belukar di Pulau Battoa, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. Peristiwa tersebut menimbulkan kepanikan warga karena titik api sudah merambat hingga mendekati area permukiman.

Kebakaran yang terjadi pada Senin (22/9/2025) itu menghanguskan sedikitnya tiga hektar lahan. Api dengan cepat membesar setelah membakar ranting kering, ilalang, dan dedaunan yang menumpuk di area kebun warga. Kondisi cuaca panas disertai hembusan angin kencang membuat kobaran api sulit dikendalikan.

Baca Juga  BPKPD Sulbar Dorong Sinergi Anggaran 2026 Lewat Penyelarasan KEM-PPKF dan KUA-PPAS

Sejumlah warga berusaha melakukan pemadaman menggunakan peralatan seadanya, mulai dari ranting pohon hingga ember berisi air. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil. Mobil pemadam kebakaran milik pemerintah daerah juga tak bisa diterjunkan langsung karena akses menuju lokasi sulit dijangkau, mengingat kebakaran terjadi di sebuah pulau kecil.

Situasi semakin mengkhawatirkan ketika api merambat ke Dusun Kapejang dan mulai mendekati permukiman. Kepanikan warga pun meningkat karena khawatir api mengancam rumah-rumah mereka.

Baca Juga  Kerjasama Unhas, Pemprov Sulbar Dorong Riset dan Inovasi Berbasis Daerah

Seorang warga setempat, Hasma, menuturkan bahwa kebakaran dipicu oleh aktivitas pembakaran kebun yang dilakukan warga, namun kemudian dibiarkan hingga merembet luas. “Awalnya api berasal dari Dusun Lendang, lalu menjalar sampai ke Dusun Kapejang. Ada sekitar tiga hektar lahan yang habis terbakar,” ungkap Hasma.

Kebakaran lahan di Pulau Battoa disebut bukan kali pertama terjadi. Warga menyebut peristiwa serupa hampir selalu berulang setiap memasuki musim kemarau. Kondisi vegetasi yang mudah terbakar serta kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar dinilai memperbesar potensi kebakaran di kawasan tersebut.

Baca Juga  Rumah BUMN Majene Ikuti Workshop Pembiayaan UMKM Bank Mandiri di Karya Kreatif Sulsel

Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah antisipasi, termasuk memberikan edukasi kepada warga agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas di kebun. Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa, terlebih saat musim kemarau panjang seperti sekarang.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran di Pulau Battoa menjadi peringatan agar masyarakat lebih waspada. Pemerintah juga didesak memperkuat sistem mitigasi bencana kebakaran, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau armada pemadam kebakaran. (Ant/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *