JAKARTA, MASALEMBO.ID – Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene untuk mewujudkan program peningkatan perekonomian di daerah ini kembali dibuktikan.
Bupati Majene Andi Achmad Syukri sebagai aktor utama upaya penggerak dan peningkatan ekonomi masyarakat terus bergeliat, menuju kesejahteraan masyarakat Majene.
Dalam upaya ini, untuk percepatan pendirian dan penguatan kelembagaan Koperasi Merah Putih dengan melakukan koordinasi bersama Menteri Koperasi Republik Indonesia (Menkop RI) di Jakarta,” Rabu (16/04/2025).
Dalam koordinasi itu, Menkop RI Budi Arie Setiadi bersama Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Ardiansyah membahas tentang rencana pendirian koperasi Merah Putih di 82 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Majene.
“Koordinasi ini sebagai wujud komitmen untuk mensinergikan program pemerintah pusat dan daerah untuk membangun 82 Koperasi Merah Putih di Majene,” terang Andi Syukri.
Dijelaskan, keberadaan koperasi Merah Putih di setiap desa dan kelurahan untuk menopang kehidupan serta pemerataan kesejahteraan masyarakat di Majene.
“Secara umum, Indonesia dengan bentangan desa yang luas dan kekayaan sumber daya alamnya tentu akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan segala potensinya,” urainya.
Dipaparkan, Koperasi Desa Merah Putih merupakan sebuah inisiatif ambisius yang digulirkan melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, dengan menargetkan pembentukan Koperasi Merah Putih sebanyak 80.000 di seluruh Indonesia pada 12 Juli 2025.
“Dukungan dana APBN yang signifikan, berkisar antara Rp3 hingga 5 miliar per koperasi, sehingga Koperasi Desa Merah Putih diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan pembangunan,” harapnya.
Selain itu, program Koperasi Merah Putih juga diharapkan menjadi investasi jangka panjang dalam membangun manusia Indonesia.
“Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membangun ekonomi dari bawah melalui Koperasi Desa Merah Putih. Ini bukan sekadar urusan administrasi, akan tetapi merupakan gerakan pemberdayaan untuk menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” ulas Bupati Majene dua periode itu. (ahn)