SUMENEP, MASALEMBO.ID – Upaya menciptakan generasi muda yang cerdas dalam mengatur keuangan terus dilakukan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar. Melalui program literasi keuangan, lembaga keuangan daerah ini mendorong siswa SMP hingga SMA sederajat di Kabupaten Sumenep agar lebih peduli terhadap pentingnya manajemen finansial sejak dini.
Direktur BPRS Bhakti Sumekar, Hairul Fajar, yang diwakili Kepala Divisi Funding, Ida Sofiyati, menegaskan bahwa literasi keuangan tidak bisa hanya dipahami sebagai wacana. Menurutnya, praktik nyata harus ditanamkan di usia remaja agar mereka siap menghadapi tantangan di masa depan.
“Kalau sejak sekolah sudah terbiasa mengatur uang, maka di masa depan akan lebih siap menghadapi tantangan, baik saat bekerja maupun berwirausaha,” ujarnya, Jumat (13/09).
Ida menambahkan, salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan para pelajar adalah menyisihkan uang saku untuk ditabung. Kebiasaan ini, meski kecil, akan menumbuhkan tanggung jawab, kemandirian, sekaligus kedisiplinan dalam mengatur kebutuhan. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya belajar teori, melainkan membentuk pola pikir positif tentang bagaimana menggunakan uang secara bijak.
BPRS Bhakti Sumekar sendiri telah menyiapkan sejumlah produk tabungan yang dirancang khusus bagi pelajar. Program tersebut merupakan bagian dari visi besar untuk membangun kesadaran finansial di kalangan generasi muda.
Beberapa di antaranya yaitu Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel), program Kejar (Satu Rekening Satu Pelajar), serta Berani Simpel. Khusus untuk tabungan Simpel, pelajar hanya perlu menyiapkan Rp1.000 untuk membuka rekening. Tabungan ini tidak dikenakan biaya administrasi bulanan, dijamin aman karena berada di bawah pengawasan OJK, serta dilindungi LPS.
“Bahkan ada bonus yang menyesuaikan jumlah tabungan. Jadi semakin rajin menabung, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh,” jelas Ida.
Ia menekankan bahwa program ini dirancang agar siswa memahami bahwa menabung bukanlah beban. Justru sebaliknya, menabung bisa menjadi kebiasaan kecil yang memberikan manfaat besar dalam jangka panjang.
Menurut BPRS Bhakti Sumekar, literasi keuangan tidak bisa dipisahkan dari pembentukan karakter anak. Remaja yang terbiasa menata keuangan akan lebih disiplin, mampu membuat prioritas, serta tidak mudah terjebak pada perilaku konsumtif.
“Anak-anak harus belajar membuat skala prioritas. Misalnya, mana yang harus dibeli sekarang, mana yang bisa ditunda. Itulah salah satu wujud kedisiplinan dalam keuangan,” tambah Ida.
Melalui program literasi keuangan, pelajar di Sumenep diharapkan tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki keterampilan hidup yang penting untuk masa depan.
BPRS Bhakti Sumekar berkomitmen untuk terus memperluas program literasi keuangan ke berbagai sekolah di Kabupaten Sumenep. Harapannya, semakin banyak pelajar yang memahami arti penting menabung, mengatur keuangan, dan merencanakan masa depan.
Selain itu, keberadaan produk tabungan pelajar diharapkan dapat menjadi sarana nyata dalam menumbuhkan budaya menabung di kalangan generasi muda. Dengan cara ini, mereka akan lebih siap menghadapi dunia kerja maupun berwirausaha setelah lulus sekolah.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Sumenep. Literasi keuangan di tingkat pelajar dinilai sebagai fondasi awal yang akan membawa manfaat berkelanjutan, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi masyarakat secara luas.
BPRS Bhakti Sumekar percaya bahwa generasi yang melek finansial adalah modal utama dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Karena itu, program literasi keuangan ini akan terus digencarkan, agar semakin banyak anak muda Sumenep yang terbiasa menabung, bijak dalam membelanjakan uang, dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. (Red/TH)