SUMENEP, MASALEMBO.ID – Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Kabupaten Sumenep, Madura, terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya di bidang kesehatan mental. Sejak 1 Mei 2025, rumah sakit ini resmi menghadirkan tenaga psikolog di Poliklinik Jiwa untuk memberikan pendampingan profesional kepada pasien.
Langkah tersebut menandai keseriusan RSUDMA dalam merespons kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan jiwa yang lebih komprehensif. Psikolog yang kini bertugas, Nidaul Imaniya, disiapkan untuk menangani berbagai persoalan psikis, mulai dari kesulitan adaptasi, gangguan pola pikir, hingga permasalahan perilaku sehari-hari.
Menurut Kepala Seksi Informasi RSUDMA, Erfin Sukayati, menegaskan bahwa kehadiran psikolog di Poli Jiwa bukan sekadar pelengkap layanan medis, tetapi bentuk komitmen rumah sakit untuk menghadirkan pendekatan yang lebih manusiawi.
“Poliklinik Jiwa ini menjadi wujud kepedulian kami terhadap pasien yang mengalami gangguan mental maupun mereka yang membutuhkan pendampingan psikologis,” katanya (29/09).
Menurutnya, kesehatan mental kerap dipandang sebelah mata, padahal sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Karena itu, RSUDMA berupaya menciptakan ruang konsultasi yang nyaman, representatif, serta mendukung suasana kondusif bagi pasien.
“Kami ingin pasien, termasuk anak-anak, merasa aman dan tenang saat berkonsultasi, sehingga proses pemulihan bisa berjalan optimal,” tambahnya.
Layanan psikolog di Poli Jiwa RSUDMA tidak terbatas pada kelompok tertentu. Baik anak, remaja, maupun orang dewasa dapat memanfaatkan fasilitas ini. Metode yang digunakan pun beragam, mulai dari konseling ringan hingga psikoterapi intensif, disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan masing-masing pasien.
“Pendekatannya personal. Ada yang cukup dengan konseling reguler, ada pula yang perlu terapi mendalam,” jelasnya.
Dalam catatannya, setiap hari rata-rata ada dua hingga empat pasien yang datang untuk menjalani pemeriksaan maupun konseling. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring semakin dikenalinya layanan ini oleh masyarakat.
Untuk mempermudah akses, RSUDMA telah mengatur jadwal layanan yang cukup fleksibel. Poli Jiwa buka setiap Senin hingga Kamis mulai pukul 08.00–13.00 WIB, Jumat pukul 08.00–11.00 WIB, dan Sabtu pukul 08.00–12.00 WIB.
Dengan rentang waktu tersebut, pasien dapat menyesuaikan kedatangannya tanpa harus mengorbankan aktivitas lain. “Kami berharap masyarakat lebih mudah menjangkau layanan ini, karena kesehatan mental seharusnya tidak ditunda,” ujarnya.
Kehadiran psikolog di RSUDMA Sumenep mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Masyarakat menilai langkah ini dapat menjadi jawaban atas meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan mental di tengah tekanan hidup yang kian kompleks.
Selain itu, adanya fasilitas konseling di rumah sakit daerah juga dapat menekan stigma negatif yang sering melekat pada orang dengan gangguan jiwa. Dengan pendekatan profesional, pasien tidak hanya dipandang sebagai objek medis, tetapi sebagai individu yang membutuhkan pemulihan secara menyeluruh.
Erfin menambahkan, ke depan RSUDMA akan terus mengembangkan metode layanan agar lebih responsif terhadap dinamika sosial masyarakat. “Kami berkomitmen untuk memberikan pendampingan yang lebih baik, karena kesehatan mental merupakan bagian penting dari kualitas hidup seseorang,” tegasnya. (Red/TH)