POLEWALI, MASALEMBO.ID – Seorang keluarga pasien mengamuk di depan pintu penjagaan Rumah Sakit Hajja Andi Depu Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (15/1/2025) malam.
Warga asal Desa Tenggelang, Kecamatan Luyo bernama Hamka ini, mengamuk di depan petugas sekuriti karena tak dizinkan masuk bersama keluarga kedalam rumah sakit. Bahkan menurut informasi pelaku sempat memukul seorang sekuriti hingga mengalami luka pada bagian kepala.
Kronologi kejadian berawal saat Hamka sedang menjaga istrinya yang sedang dirawat karena baru saja melahirkan. Namun saat jam besuk telah berakhir, ia kedatangan keluarga dari kampung. Dia pun keluar dari pintu penjagaan dan hendak membawa masuk sejumlah rombongan keluarga yang baru tiba di rumah sakit. Mereka ingin masuk keruangan perawatan tempat istrinya dirawat. Petugas sekuriti yang berjaga kemudian menahan rombongan tersebut. Petugas tak memberi izin karena waktu jam besuk telah berakhir dan melewati jumlah keluarga pasien yang dizinkan yakni hanya dua orang penjaga saja.
Lantaran tidak diberi izin, Hamka pun naik pitam. Ia tidak terima dan marah-marah bahkan sempat memukul seorang petugas sekuriti. Akibat kejadian ini sekuriti yang dipukul mengalami luka pada bagian kepala dan menjalani perawatan di ruang medis.
Kepala Pos Sekuriti Rumah Sakit Hajja Andi Depu Murwanto menjelaskan, sesuai aturan yang berlaku di rumah sakit, jam kunjung besuk adalah pagi pukul 11.00 hingga pukul 13.00 siang. Kemudian sore pukul 16:30 hingga pukul 19:30 Wita malam.
Saat kejadian, keluarga pasien yang mengamuk mau masuk sekitar pukul 20.00 malam atau batas waktu berkunjung besuk telah berakhir. Pihak rumah sakit juga telah memberikan kebijakan, dimana setiap pasien dbolehkan dijaga oleh sebanyak dua orang keluarga saja.
“Kami sudah kasih kebijakan boleh masuk tapi secara bergantian dua orang, jangan mau masuk semua,” katanya saat ditemui wartawan.
Pihak sekuriti megimbau kepada masyarakat khususnya yang ingin menjenguk pasien agar saling menghargai tugas masing-masing.
“Mari kita lebih tertib dan patuh aturan masing-masing, karena kita ini berugas diatur juga oleh pimpinan,” ujarnya.
Sementara itu keluarga pasien yang mengamuk, Hamka, mengakui jika ia telah meminta kepada petugas sekuriti untuk dizinkan masuk tapi karena telah lewat batas maka petugas melarangnya.
Ia ingin memasukkan rombongan keluarganya dari kampung yang ingin menjenguk istrinya yang baru saja melahirkan. Bahkan dia telah meminta dengan memohon kepada petugas sebab keluarganya ini sudah jauh dari kampung namun tidak dizinkan masuk ke ruang perawatan.
Terkait adanya pemukukan yang dilakukan ia mengaku jika hal itu adalah gerakan refleks saja, karena tidak dapat menahan emosi. Menurutnya, usai kejadian ia telah meminta maaf kepada petugas sekuriti.
“Saya pusing pak, karena bagaimana kondisi bayi saya di dalam yang baru dilahirkan,” katanya. (ant/har)