Dinas PUTR Sumenep Wujudkan Akses Air Bersih di 13 Desa Melalui Proyek Pengeboran

Suasana penandatanganan kontrak Dinas PUTR Sumenep dengan Desa penerima manfaat (Foto: Istimewa/Masalembo.id)

SUMENEP, MASALEMBO.ID– Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) terus berupaya meningkatkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pelaksanaan proyek pengeboran air bersih dengan sistem swakelola di 13 desa yang tersebar di wilayah daratan dan kepulauan. Program ini secara resmi dimulai dengan penandatanganan kontrak antara Dinas PUTR dan desa penerima manfaat pada Senin, 10 Maret 2025.

Acara penandatanganan berlangsung di ruang rapat Dinas PUTR Sumenep dan dihadiri oleh perwakilan desa yang akan menerima bantuan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat, khususnya di daerah yang selama ini mengalami kesulitan dalam memperoleh sumber air bersih.

Baca Juga  Menabung di BPRS Bhakti Sumekar, Dapatkan Kesempatan Umrah dan Hadiah Fantastis

Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Dinas PUTR Sumenep, Dedi Falahuddin, menjelaskan bahwa proyek pengeboran ini menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Setelah penandatanganan kontrak ini, kami harap ketua pelaksana di setiap desa segera mencari tenaga kerja agar tidak terjadi keterlambatan. Sebab, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa sulitnya mencari tukang sering menjadi alasan klasik dalam keterlambatan proyek,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, tim geolistrik akan segera melakukan survei untuk memastikan lokasi-lokasi yang memiliki potensi sumber air yang memadai untuk dilakukan pengeboran.

Baca Juga  Anggota Polres Sumenep Dipecat Tak Hormat Karena Tersandung Narkoba

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, menegaskan bahwa proyek ini menjadi prioritas bagi desa-desa yang mengalami krisis air bersih, terutama yang memiliki angka stunting tinggi.

“Dengan adanya proyek ini, kami berharap akses air bersih di 13 desa, yakni 9 desa di daratan dan 4 di kepulauan, dapat meningkat. Harapannya, ini dapat membantu mengurangi angka kemiskinan dan stunting di wilayah tersebut,” jelasnya.

Setiap desa akan mendapatkan anggaran sebesar Rp 475 juta untuk pembangunan jaringan air bersih. Eri juga menekankan pentingnya pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas air bersih agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Selain meningkatkan akses air bersih, program ini juga diharapkan berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya bagi ibu hamil, balita, dan anak-anak.

Baca Juga  Kuota PPG Nasional Berkurang, Disdik Sumenep Pastikan Peserta Tetap Berlanjut

“Kami ingin agar pembangunan ini segera selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang sebelumnya kesulitan mendapatkan air bersih. Dengan begitu, kebutuhan air minum dapat terpenuhi, angka stunting bisa ditekan, dan fasilitas ini juga bisa dikelola serta dijaga keberlangsungannya oleh warga setempat,” pungkasnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat di 13 desa penerima manfaat bisa segera merasakan perubahan signifikan dalam ketersediaan air bersih. Selain meningkatkan kualitas hidup, proyek ini juga berpotensi mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sumenep. (Red/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *